Sabtu, 15 Maret 2014

Peran Komunikasi Dalam Organisasi

1. Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yang kaitannya dengan masalah hubungan atau diartikan pula sebagai saling tukar menukar pendapat. Komunikasi juga dapat diartikan hubungan kontak antar manusia baik individu maupun kelompok.
Beberapa pengertian komunikasi:

  1. Edward Depari (Komunikasi dalam organisasi) Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu yang mengandung arti yang dilakukan oleh penyampaian pesan ditujukan kepada penerima pesan.
  2. James A.F Stoner (Manajemen) Komunikasi adalah proses dimana seseorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.
  3.  John R. Schemerhorn ( Managing Organizational Behavior) Komunikasi itu dapat diartikan sebagai proses antar pribadi dalam mengirim dan menerima simbol-simbol yang berarti bagi kepentingan mereka.
  4.  William F. Glueck (Manajemen), komunikasi dapat dibagi dalam dua bagian :

  • Interpersonal Communications  : Proses pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih di dalam kelompok kecil manusia.
  • Organization Communications :Di mana pembicara secara sistematis memberikan informasi dan memindahkan pengertian kepada orang banyak di dalam organisasi dan kepada pribadi-pribadi dan lembaga-lembaga di luar yang ada hubungannya.
2. Komunikasi mempunyai berbagai bentuk yang semua bergantung pada segi kita memandangnya, yaitu :
a. Dari segi penyampaian pesannya, komunikasi dapat dilakukan secara lisan, dan secara tertulis, atau secara elektronik melalui radio, televisi, telepon, internet dan sebagainya.
b. Dari segi kemasan pesan, komunikasi dapat dilakukan secara verbal (dengan berbicara) atau dengan non verbal (dengan bahasa isyarat).
c. Dari segi keresmian pelaku komunikasi, saluran komunikasi yang digunakan, dan bentuk kemasan pesan, komunikasi dapat dikategorikan sebagai bentuk komunikasi formal dan non formal.
d. Dari segi pasangan komunikasi, komunikasi dapat dilihat sebagai :
- Komunikasi intrapersonal ( infra personal communication)
Komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam hal upaya mengubah sikap, pendapat atau prilaku seseorang, karena sifatnya dialogis, berupa percakapan.
- Komunikasi interpersonal ( inter personal communication)
Komunikasi dengan sejumlah komunikasi. Karena jumlah komunikan itu menimbulkan konsekuensi, jenis ini diklasifikasikan menjadi komunikasi kelompok kecil dan komunikasi kelompok besar. Dasar pengklasifikasinya bukan jumlah yang dihitung secara matematis, melainkan kesempatan komunikan dalam menyampaikan tanggapannya.

Proses komunikasi :
- Komunikator : orang yang menyampaikan pesan
- Pesan : pernyataan yang didukung oleh lambang
- Komunikan : orang yang menerima pesan
Komunikator, sebelum mengirimkan pesannya, terlebih dahulu mengemasnya dalam bentuk yang dianggap sesuai dan dapat diterima serta dimengerti oleh komunikan. Pengemasan pesan ini disebut sebagai encoding. Encoding secara harafiah berarti memasukkan atau mengungkapkan perasaannya ke dalam kode atau lambang dalam bentuk katakata atau nonkata, misalnya raut wajah, atau gerak-gerik tubuh. Setelah pesan sampai kepada komunikan, apabila ada feedback, komunikan akan bertindak sebagai komunikator, yaitu memasukkan code yang disebut sebagai decoding untuk disampaikan kembali kepada komunikator.
Proses komunikasi mempunyai dua model, yaitu model linier dan model sirkuler
a. Model linier 
Model ini hanya terdiri atas dua garis lurus, yaitu proses komunikasi yang berawal dari komunikator dan berakhir pada komunikan. 
b. Model sirkuler
Model sirkuler ditandai dengan adanya feedback. Dengan demikian proses komunikasi tidak berawal dari satu titik dan berakhir pada titik yang lain. Jadi proses komunikasi sirkuler itu berbalik satu lingkaran penuh.

3. Komunikasi Efektif
Komunikasi yang efektif dapat diartikan sebagai penerimaan pesan oleh komunikan atau receiver sesuai dengan pesan yang dikirim ole sender atau komunikator, kemudian receiver atau komunikan memberikan respon yang positif sesuai dengan yang diharapkan. Jadi komunikasi efektif terjadi apabila terdapat aliran informasi dua arah antara komunikator dan komunikan dan informasi tersebut sama-sama direspon sesuai dengan harapan kedua pelaku komunikasi tersebut (komunikan dan komunikator).
Aspek-aspek komunikasi yang efektif :
a. Kejelasan ( clarity) 
Bahasa ataupun informasi yang disampaikan harus jelas.
b. Ketepatan (accuracy)
Bahasa ataupun informasi yang disampaikan harus betul betul akurat alias tepat.
c. Konteks (contex) 
Bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan tempat komunikasi itu terjadi.
d. Alur (flow)
Keruntutan alur bahasa dan informasi sangat berarti dalam menjalin komunikasi yang efektif.

4. Implikasi Manajerial
Implikasi manajerial dalam proses komunikasi adalah terjadinya komunikasi efektif antar karyawan baik komunikasi secara vertikal maupun horizontal dimana komunikasi yang efektif akan membuahkan hasil yang baik dalam rangka memajukan perusahaan.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
2. Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.


DAFTAR PUSTAKA
Sri Nawangsari, SE. 1997. Komunikasi Bisnis. Jakarta : Gunadarma
Kadar Nurjaman, S.E., M.M ; Khaerul Umam, S.IP, M.Ag., M.Si.Buku komunikasi & public relation 2012

Nama : Claudensiana Laidwina
Kelas : 2ka03
NPM : 11112638

Tidak ada komentar:

Posting Komentar